Sejarah PKBM Baitusyukur Learning Center

Cikal bakal berdirinya PKBM Baitusyukur Learning Center (BLC) bermula pada tahun 2016. Saat itu, Yayasan Baitusyukur Ungaran mendirikan sebuah lembaga pendidikan dengan nama Sekolah Islam Utsman Bin Affan (SIUBA). Kehadiran SIUBA didorong oleh kebutuhan masyarakat, khususnya jamaah kajian Yayasan Baitusyukur, akan pendidikan yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Pada masa awal berdiri, layanan pendidikan yang tersedia masih terbatas, yakni pendidikan dasar setara Sekolah Dasar (SD) dengan hanya satu kelas dan jumlah peserta didik yang relatif sedikit.
Seiring berjalannya waktu, minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SIUBA semakin meningkat. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pembelajaran yang ditawarkan, baik dari segi pendidikan akademik maupun pendidikan karakter Islami. Sebagai respon atas antusiasme tersebut, lembaga pun membuka kelas tambahan guna mengakomodasi pertumbuhan jumlah peserta didik.

Perkembangan berikutnya terjadi pada tahun 2020, ketika Yayasan Baitusyukur mendirikan Pondok Tahfidzul Qur’an (PTQ) Al Ihsan. Program pondok pesantren ini hadir sebagai wujud nyata dari cita-cita lembaga untuk melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan umum, tetapi juga mendalami ilmu agama dan hafalan Al-Qur’an. Pada saat yang sama, Ponpes Al Ihsan juga menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan setara Paket B (SMP) sebagai bagian dari layanannya. Dengan adanya pondok pesantren ini, semakin banyak masyarakat dari berbagai daerah yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada Yayasan Baitusyukur.
Meskipun perkembangan lembaga berjalan dengan pesat, pada periode tersebut, baik SIUBA maupun Ponpes Al Ihsan belum memiliki legalitas resmi dari Dinas Pendidikan. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri, terutama karena jumlah peserta didik yang terus meningkat dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang legal serta diakui secara formal.

Menjawab kebutuhan tersebut, pada tahun 2022 Yayasan Baitusyukur mengambil langkah strategis dengan mendaftarkan lembaga ke Dinas Pendidikan. Dalam proses ini, diputuskan untuk menyatukan seluruh unit pendidikan yang ada di bawah satu nama resmi, yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Baitusyukur Learning Center (PKBM BLC). Dengan berdirinya PKBM BLC secara legal, SIUBA dan Ponpes Al Ihsan tidak lagi berjalan secara terpisah, tetapi bergabung dalam satu wadah terpadu.
Masih di tahun yang sama, 2022, PKBM BLC juga memperluas layanannya dengan membuka program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kehadiran layanan PAUD ini melengkapi rangkaian pendidikan yang ada, sehingga PKBM BLC mampu melayani peserta didik mulai dari usia dini hingga tingkat pendidikan menengah atas. Dengan tambahan ini, lembaga semakin kokoh sebagai satuan pendidikan terpadu yang menyatukan jalur formal, nonformal, dan berbasis pesantren dalam satu visi dakwah.
Meski telah disatukan dalam PKBM, identitas Al Ihsan tetap dipertahankan sebagai nama program pondok pesantren, namun berada dalam naungan PKBM BLC sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari lembaga.
Kini, PKBM Baitusyukur Learning Center telah berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan terpadu dan holistik yang menyelenggarakan berbagai layanan, mulai dari Kelompok Bermain (KB), PAUD, TK, Daycare, Pendidikan Kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), Paket C (setara SMA), hingga Pondok Pesantren. Dengan mengedepankan pendidikan karakter nabawiyah yang sesuai fase perkembangan anak, PKBM BLC berkomitmen mencetak generasi yang berakhlak mulia, cerdas, mandiri, serta menjadi agen dakwah sunnah di tengah masyarakat.
Sejarah panjang perjalanan ini membuktikan bahwa PKBM Baitusyukur Learning Center hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan pendidikan, melainkan juga sebagai wasilah dakwah yang berupaya menghadirkan ilmu yang bermanfaat untuk umat, dimulai dari skala lokal di Kabupaten Semarang hingga visi besar untuk menjangkau seluruh Indonesia.